Leadershipstreet Indonesia |
Manajemen, mengapa begitu penting? Posted: 12 Dec 2014 11:06 PM PST Leadership Indonesia | Bisnis Pemasaran - Manajemen, mengapa begitu penting? Karena manajemen adalah pilar utama dalam dapat mencapai tujuan. Bila seseorang yang ingin mencapai suatu tujuan tertentu (dalam perspektif manajemen) misal bisnis, Tujuan Tujuan non bisnis,, namun hanya menginginkan hanya hasil akhirnya tanpa berusaha mempelajari nilai esensi dalam manajemen, maka dapat dipastikan bahwa tanpa manajemen, tidak ada yang dapat diharapkan dari upaya tersebut. Banyak perusahaan-perusahaan yang lebih baik dimasa lalu, menjadi runtuh dalam hitungan dibawah 1 tahun karena manajerialnya tidak memahami secara keseluruhan bahwa manajeme adalah gabungan lengkap suatu ilmu dan seni, Ilmu tidak dapat berdiri sendiri dan seni (Imajiner, intuisi, Ritme) juga tidak dapat berdiri sendiri. Kedua "roda" itu (seni dan ilmu) harus berjalan bersamaan, satu saja "roda" yang tidak berjalan, akan mengakibatkan satu hal yang disebut kendala. Manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Ahli ekonomi seperti Mary Parker Follet ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Kemudian Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Kata Efektif Efektif dapat diartikan tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal. Wikipedia menulis Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal, diluar hal itu manajemen memiliki tempat terbaik dalam hidup peradaban manusia, dengan definisi tersebut manajemen adalah gabungan dari logika dan kemampuan seni manusia, elastis sesuai dengan perkembangan waktu dan keadaan masyarakat setempat. Peristiwa Penting Perkembangan Manajemen Apa yang disebut manajemen dan manajerial merupakan tautan dari penggagas hal-hal yang berkaitan dengan manajemen dimasa lalu, Sebelum abad ke-20, terjadi dua peristiwa penting dalam ilmu manajemen. Peristiwa pertama terjadi pada tahun 1776, ketika Adam Smith menerbitkan sebuah doktrin ekonomi klasik, The Wealth of Nation. Dalam bukunya itu, ia mengemukakan keunggulan ekonomis yang akan diperoleh organisasi dari pembagian kerja (division of labor), yaitu perincian pekerjaan ke dalam tugas-tugas yang spesifik dan berulang. Dengan menggunakan industri pabrik peniti sebagai contoh, Smith mengatakan bahwa dengan sepuluh orang—masing-masing melakukan pekerjaan khusus—perusahaan peniti dapat menghasilkan kurang lebih 48.000 peniti dalam sehari. Akan tetapi, jika setiap orang bekerja sendiri menyelesaikan tiap-tiap bagian pekerjaan, sudah sangat hebat bila mereka mampu menghasilkan dua puluh peniti sehari. Smith menyimpulkan bahwa pembagian kerja dapat meningkatkan produktivitas dengan meningkatnya keterampilan dan kecekatan tiap-tiap pekerja, (2) menghemat waktu yang terbuang dalam pergantian tugas, dan menciptakan mesin dan penemuan lain yang dapat menghemat tenaga kerja. Peristiwa penting kedua yang memengaruhi perkembangan ilmu manajemen adalah Revolusi Industri di Inggris. Revolusi Industri menandai dimulainya penggunaan mesin, menggantikan tenaga manusia, yang berakibat pada pindahnya kegiatan produksi dari rumah-rumah menuju tempat khusus yang disebut "pabrik." Perpindahan ini mengakibatkan manajer-manajer ketika itu membutuhkan teori yang dapat membantu mereka meramalkan permintaan, memastikan cukupnya persediaan bahan baku, memberikan tugas kepada bawahan, mengarahkan kegiatan sehari-hari, dan lain-lain, sehingga ilmu manajamen mulai dikembangkan oleh para ahli. Pada prinsipnya manajemen selalu terjadi dalam kehidupan manusia, baik manusia sebagai pribadi maupun manusia secara berkelompok, misalnya dalam organisasi pemerintahan, organisasi usaha dan organisasi non pemerintah (LSM /Yayasan). Penerapan manajemen merupakan tolah ukur dalam mencapai apa yang disebut gagasan keberhasilan, manajemen sangat tergantung dengan keadaan geografis, tingkat budaya dan pendidikan pelaku manajemen tersebut dan beberapa hal-hal lain yang bukan bersifat kuantitatif belaka (seperti angka-angka ekonomis, nilai-nilai akademik), misalkan imajinasi, perlakuan seni dan kepatutan gagasan manajemen itu diterapkan dalam aktivitas realistik. Manajemen dapat diasosiasikan sebagai gabungan ilmu dan seni yang sama-sama saling bertautan dan tidak dapat berdiri sendiri. Hal-hal yang unik ditemukan dalam manajemen adalah, faktor keberhasilan oleh seseorang pelaku manajemen juga ditentukan dari tingkat seni, waktu dan kemampuan untuk melakukan konversi setiap hasil-hasil manajemen sebelumnya, baik itu gain atau risk sebagai suatu perkembangan ilmu baru yang lebih baik dari langkah manajerial individu tersebut sebelumnya Pengertian Manajemen |
You are subscribed to email updates from leadership-street.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |
ConversionConversion EmoticonEmoticon