Leadershipstreet In Indonesia |
- Cara Gila Beroganisasi Karyawan yang menghancurkan perusahaan
- Kumpulan kartu lebaran 1434H ; Ucapan Idul Fitri 2013 terbaik
- Tinjauan Laporan Perekonomian Indonesia Tahun 2012 - Bank Indonesia
Cara Gila Beroganisasi Karyawan yang menghancurkan perusahaan Posted: 06 Aug 2013 10:08 AM PDT Leadershipstreet Indonesia. Cara Gila Beroganisasi Karyawan yang menghancurkan perusahaan. Leader, harus memahami ini sebagai suatu kelebihan seorang leader untuk membawa perusahaan yang dipegang amanahnya dapat memberikan jalan bagi orang lain dan berkelanjutan. Fenomena manajemen suatu perusahaan selalu menarik disetiap jaman, pada segmentasi yang sama, pun pada lokasi kerja yang sama seperti didunia pertambangan batubara, satu perusahaan owner concession misalnya, mempekerjakan beberapa perusahaan kontraktor, yang menarik adalah kinerja finansial perusahaan kontraktor tersebut, disatu tempat kerja yang sama satu perusahaan memiliki hasil yang berbeda. Ketika salah satu perusahaan untung besar dengan harga kontrak yang sama, satu perusahaan yang lain mengalami cashflow yang minus dan diujung tanduk permasalahan kemampuan bayar terhadap liabilitas lebih tinggi daripada pemasukan, bahkan beberapa kali konsultan silih berganti datang, hasilnya nihil. Suatu pernyataan yang paling mudah dikatakan banyak pekerja didalamnya adalah : "owner perusahaan tidak mendukung" sebagian menjual bahasa indah bisnis coal, "support adalah penyumbang loss-time terbesar". Latar belakang mengapa suatu perusahaan berbeda dengan hasil perusahaan yang lain walau di satu lokasi kerja ? dasar tulisan ini sehingga beberapa tahun ditelusuri apakah ini kesalahan owner perusahaan sehingga perusahaan sering sekali berdekakatan kehancuran? atau hal lain? Ternyata menghasilkan sesuatu yang lain, tidak ada satupun pemilik perusahaan yang ingin perusahaannya hancur, satu variabel penyebabnya adalah : Kemampuan berorganisasi. harga mutlak untuk perusahaan yang sukses selain sumber daya yang lain, pilar utama nya adalah kemampuan tinggi dalam berorganisasi, yang terangkum dalam attitude, sikap diri untuk memajukan perusahaan dan tidak ada satupun yang tidak penting termasuk OB sekalipun. Artinya perusahaan yang berpotensi gagal disebabkan kelemahan dalam bidang organisasi dan bagaimana cara berorganisasi karyawan yang menhancurkan perusahaan diulas secara praktis. Attitude, Sikap Diri adalah penentu kesuksesan perusahaan Ada yang mengatakan kesuksesan seseorang atau perusahaan dimulai dari 80% attitude dan 20% IQ tiap orang dalam organisasi perusahaan, salah satu sikap diri yang sesuai dengan ilmu ekonomi adalah Penentuan tujuan. Tujuan itu : 1. Spesifik, jelas apa yang ingin dicapai atau diperoleh. 2. Realistis, bisa dicapai dan bukan sekedar angan-angan. 3. Terukur, memiliki ukuran-ukuran tertentu untuk menentukan keberhasilannya. 4. Terbatas waktu, mempunyai batas waktu sebagai target kapan tujuan tersebut harus bisa dicapai. Dalam penetapan tujuan ini terdapat dua pendekatan yang dapat dilakukan yaitu apa yang disebut dengan pendekatan puncak-bawah (top-down) atau pendekatan dari atas dan pendekatan bawah-puncak (bottom-up) atau pendekatan dari bawah Namun itu terjadi pada perusahaan yang memiliki kemampuan beroganisasi yang tinggi/optimum dan menurut penelitian Pareto tentang teori 80 : 20, baik dari sisi kekayaan perusahaan maupun dari SDM yang ternama, 80% penyebabnya adalah individu / perusahaan yang bergabung menentukan suatu prioritas. Bahasa sederhana praktis, prioritas bisa menentukan yang mana yang terpenting dari yang penting. Diluar sudut pandang hukum (bukan karena korupsi atau kejahatan pemilik perusahaan namun jarang sekali terjadi), banyak ekali perusahaan yang sebenarnya berfundamental sangat bagus, harus menelan pil pahit, runtuh karena kelemahan pemahaman tatacara berorganisasi dan "kejahatan psikologi" yang jarang diakui namun selalu terjadi. Bagaimana Karyawan yang menghancurkan perusahaan? - Menonjolkan diri secara tidak sehat ; mengambil keputusan yang merugikan atas nama kekuasaan (yang sebenarnya amanah) - Tidak dapat bekerjasama secara team (walau mengucapkan iya tetapi dihatinya tidak) Inilah beberapa bentuk "kejahatan psikologi" karyawan yang dapat menghancurkan perusahaan, suatu bentuk yang paling banyak terjadi dan dapat menjadi perhatian pemilik perusahaan agar para pekerja yang baik dan biasanya lebih banyak dapat terpelihara dan berkesimbungan. Letaknya terjadi ditingkat manajemen tengah (Kabag s/d manager) "Tidak ada pekerja yang buruk, yang ada hanya pemimpin yang buruk" (dalam memberi teladan). Apakah "cara gila" berorganisasi yang dapat menghancurkan perusahaan itu ? antara lain seperti ini : 1. Tidak mampu untuk menentukan prioritas ; dapat membedakan yang mana "genting" yang mana hanya "penting". 2. Gagal Menepati prioritas itu, dengan berbagai alasan. 3. Lebih mengutamakan kepentingan diri sendiri, baik berlindung dengan jabatan tinggi atau pula ada hubungan / kedekatan keluarga pemilik. 4. Ketika masalah menjadi beban orang lain, sedikit yang positif mengaku adalah pengobanan nya sendiri 5. Semua hal ingin dilakukan sendiri, termasuk mengambil keputusan yang tanpa pertimbangan kuorum. 6. Pemimpin didalamnya tidak mampu dan menolak pendelegasian 7. Cenderung menyembunyikan kebenaran dan membiarkan masalah terjadi. 8. Lemah dalam kemampuan mental sebagai pendengar gagasan hebat, suka menghakimi ketimbang memberikan suatu masukan sebagai "exit solution" 9. Pemimpin (eksekutif) didalamnya sangat sulit berbagi informasi penting 10. Membuat bawahannya bekerja dengan teka-teki 11. Pandai menutupi kesalahan sendiri 12. Tidak membuka ruang bakat, keterampilan dan kecerdasan orang lain. 13. Pembicaraannya hanya sebatas hubungan individual, menyenangi kejatuhan orang lain atau bawahannya, bukan menopang dengan pengalaman dan pengetahuan. 14. Tidak mampu menjaga rahasia perusahaan, membuat onar dan memicu konflik bawahannya (kekeliruan memahami manajemen konflik). 15. Tidak mampu menerima pekerja baru, walau dengan IQ tinggi yang seharusnya dapat memberikan kontribusi optimal kepada perusahaan. 16. Dengan alasan jabatan dan pengalaman kritikan dianggap serangan terhadap pribadinya. 17. Tertawanya bukan humor, tetapi tertawa untuk menjatuhkan orang lain. 18. Hanya merasa dirinya sendiri yang paling cerdas, yang lain kosong. 19. Suka sekali mengancam bawahannya dengan nasib masa depan karyawannya, misalkan ancaman PHK. 20. Lebih suka memiliki staff yang tidak lebih darinya. 21. Hidup dalam halusinasi, yang bukan gagasannya adalah kelemahan saja. 22. Bantuan orang lain dianggap persaingan 23. Membatasi kesempatan orang lain yang sebenarnya adalah kuorum pengambil keputusan yang diharapkan perusahaan. 24. Suka memotong pembicaraan dan menganggap yang lain remeh, kontribusi kepada team sangat lemah. 25. Menjual senioritas dibalik ketidakmampuannya menghadapi anak-anak muda cerdas. 26. Suka menggalang kelompok "kerajaan didalam kerajaan" dengan maksud keamanannya sendiri bukan keberlangsungan perusahaan dan karyawan. 27. PHK dianggap bukan karena kinerja, tapi like or dislike. 28. selalu menjual nama pemilik perusahaan ketika ingin memerintah sesuatu kepada bawahannya (tidak punya legitimasi jabatan). 29. Tingkat turn-over karyawan yang dikelolanya sangat tinggi 30. Selalu muncul diskriminasi dilapangan yang memacu demo. mogok dan lain-lain. Dengan demikian tidak sepenuhnya kejatuhan perusahaan disebabkan oleh peran pemilik perusahaan (terutama perusahaan dgn karyawan diatas 100 orang), cenderung yang terjadi dilapangan adalah ke 30 hal diatas yang menyebabkan prioritas Sales dan NPAT perusahaan terjadi pengalihan perhatian. Sehingga KPI bagi level managerial bukan hanya angka kinerja keuangan saja, kinerja keuangan dimulai dari proses berorganisasi yang optimal dan menghindari diantara ke 30 hal yang diulas diatas dan ini harus diketahui sepenuhnya oleh seluruh aspek dalam perusahaan.
Salam sukses, =Rimawan= Leadershipstreet Indonesia |
Kumpulan kartu lebaran 1434H ; Ucapan Idul Fitri 2013 terbaik Posted: 06 Aug 2013 07:17 AM PDT Leadershipstreet Indonesia - Kumpulan kartu lebaran 1434H ; Ucapan Idul Fitri terbaik untuk mempererat silaturahmi leader, berikut kumpulannya yang dihimpun dari beberapa sumber. |
Tinjauan Laporan Perekonomian Indonesia Tahun 2012 - Bank Indonesia Posted: 06 Aug 2013 12:48 AM PDT Leadershipstreet Indonesia - Tinjauan Laporan Perekonomian Indonesia Tahun 2012 - Bank Indonesia adalah suatu laporan perekonomian dari Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia. Leader, dapat download selengkapnya pada bagian bawah artikel ini. TINJAUAN UMUM Kinerja perekonomian Indonesia pada tahun 2012 cukup menggembirakan di tengah perekonomian dunia yang melemah dan diliputi ketidakpastian. Pertumbuhan ekonomi dapat dipertahankan pada tingkat yang cukup tinggi, yaitu 6,2%, dengan inflasi yang terkendali pada tingkat yang rendah (4,3%) sehingga berada pada kisaran sasaran inflasi 4,5±1%. Di tengah menurunnya kinerja ekspor, pertumbuhan ekonomi lebih banyak ditopang oleh permintaan domestik yang tetap kuat. Hal ini didukung oleh kondisi ekonomi makro dan sistem keuangan yang kondusif sehingga memungkinkan sektor rumah tangga dan sektor usaha melakukan kegiatan ekonominya dengan lebih baik. Selain itu, kuatnya permintaan domestik di tengah melemahnya kinerja ekspor menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan neraca transaksi berjalan. Perekonomian Indonesia pada tahun 2013 diprakirakan tumbuh lebih tinggi, namun sejumlah risiko dan tantangan perlu diantisipasi. Sejalan dengan membaiknya perekonomian dunia, terutama pada semester II 2013, perekonomian Indonesia diprakirakan akan tumbuh sebesar 6,3-6,8% dengan inflasi tetap terjaga sesuai dengan sasaran Bank Indonesia sebesar 4,5±1%. Permintaan domestik diprakirakan tetap menjadi penyumbang utama pertumbuhan ekonomi. Namun sejumlah tantangan dan risiko perlu diantisipasi untuk menjaga stabilitas ekonomi makro dan sistem keuangan. Pertama, konsumsi BBM yang terus meningkat di tengah semakin menurunnya produksi migas dalam negeri akan terus meningkatkan impor migas dan beban subsidi sehingga semakin menambah tekanan terhadap kesinambungan fiskal dan defisit transaksi berjalan. Kedua, struktur perekonomian dengan ketergantungan impor yang tinggi khususnya untuk barang modal dan bahan baku, dalam jangka pendek dapat menimbulkan kerentanan terhadap keseimbangan eksternal ketika kegiatan investasi terus mengalami peningkatan. Dengan latar belakang tersebut, kebijakan Bank Indonesia akan diarahkan pada upaya pencapaian keseimbangan internal dan eksternal. Dalam hubungan ini, kebijakan Bank Indonesia diarahkan untuk mencapai sasaran inflasi dan menjaga keseimbangan neraca pembayaran. Arah kebijakan tersebut akan dilakukan melalui lima pilar bauran kebijakan. Pertama, kebijakan moneter akan ditempuh secara konsisten untuk mengarahkan inflasi tetap terjaga dalam kisaran sasaran yang ditetapkan. Kedua, kebijakan nilai tukar akan diarahkan untuk menjaga pergerakan rupiah sesuai dengan kondisi fundamentalnya. Ketiga, kebijakan makroprudensial diarahkan untuk menjaga kestabilan sistem keuangan. Keempat, penguatan strategi komunikasi kebijakan untuk mendukung efektivitas kebijakan Bank Indonesia. Kelima, penguatan koordinasi Bank Indonesia dan Pemerintah dalam mendukung pengelolaan ekonomi makro dan stabilitas sistem keuangan. Sumber Bank Indonesia |
You are subscribed to email updates from ! leadershipstreet indonesia To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
ConversionConversion EmoticonEmoticon