Leadershipstreet In Indonesia |
Posted: 06 Jul 2013 10:16 AM PDT Leadership-street Indonesia . Penyesatan Pekerjaan dan Solusi, Pemutarbalikkan Kehendak Dari Tujuan Bisnis. Ada banyak perusahaan yang sukses, lebih banyak pula perusahaan yang gagal. Sehingga sampai saat ini teori Paretto tentang prinsip 80:20 itu selalu terjadi dan berpola yang sama, yang berbeda hanya individunya. Pada Industri dan/ atau segmentasi yang sama, jumlah modal yang sama, jumlah komposisi mesin dan jumlah karyawan yang sama, ketika dilaksanakan, pada periode analisa bisnis tetap akan menghasilkan hasil yang cukup unik, hasilnya tidak sama. Letaknya hanya ada satu, apabila suatu perusahaan hampir diujung tanduk sedangkan perusahaan lain pada segmen yang sama benar-benar memiliki hasil yang cemerlang, maka creator pekerjaan itu, SDM, ada penyesatan pekerjaan dari tujuan kebijakan bisnis itu sendiri. Cenderung (bukan semua namun mayoritas) pemangku kebijakan perusahaan sesungguhnya "melindungi" kepentingan karyawan dengan selalu memilih investasi dengan imbal hasil tinggi, artinya target tinggi dan return tinggi. Dan kata "melindungi" tersebut memandang keadilan adalah sesuatu yang lebih bersifat sustain dan kesejahteraan dengan sudut pandang keadilan versi bisnis, siapa yang bekerja extramild, mendapatkan hasil yang extramild. Ada banyak perusahaan dibidang perbankan, pertambangan dan lain-lain yang sangat memperhatikan kepentingan karyawan, dan biasanya terdiri dari pemangku kebijakan yang sangat cerdas. Business Strategic yang ditetapkan manajemen perusahaan, cenderung terdiri dari analisa yang berasal dari orang-orang yang cerdas, namun ketika dilaksanakan, pada perusahaan yang berpotensi gagal dan pernah kita dengar sejarah perusahaan gagal, terjadi penyesatan pekerjaan sehingga tidak dapat berjalan dengan baik roda organisasi. Contoh Penyesatan Pekerjaan oleh pekerja sehingga berpotensi menggagalkan misi bisnis dan Kolaps (pada perusahaan pemula dan menengah) : Contoh Kasus pada Bidang Kontraktor Tambang Batubara : Business Strategic Manajemen : Target OB : 1.000.000 BCM / Bulan Target Capex : Rp. 3 Milyar Spareparts and Maintenance Target Gaji : Rp. 2.5 Milyar perbulan Rasio BEP : 65% dari sales Realisasi : Realisasi Coal : 40 Ribu MT Realisasi OB : 100 Ribu BCM Realisasi Capex : Rp. 3 Milyar Realisasi Gaji : Rp. 2.5 Milyar Cashflow : Minus (-) 45% dari sales perbulan. Alasan : Tidak ada Tools Dongkrak, Kompresor Rusak dan pekerja demo/mogok Cukup jenaka, tetapi itu adalah pengalihan perhatian yang menduduki urutan pertama alasan individu oknum yang melakukan penyesatan pekerjaan Pada skala perusahaan kontraktor tambang batubara, situasi minus -45% dari sales akan menghasilkan resiko buruk antara lain : (a). Wanprestasi Kewajiba Hutang Usaha (b) Wanprestasi untuk kewajiban dan leasing (c) Penilapan dana pajak. Pemilik usahan berada pada situasi kritis berapapun dana yang di injeksi karena masalahnya bukan mengenai permasalahan bisnis tetapi mengenai permasalahan SDM. Tidak lama kemudian gulung tikar. Secara Internal dalam dunia pertambangan batubara, berada 2 titik paling krusial dalam pengelolaannya, yaitu Workshop&Warehouse dan HRGA, karena Support pada dua titik ini adalah penyumbang loss-time terbesar, dan waktu bagi pekerjaan padat modal seperti kontrakor pertambangan batubara waktu sama saja dengan income perusahaan, income perusahaan atinya masa depan perusahaan. Penyesatan pekerjaan yang dilakukan cenderung pada porsi sebagai berikut : Individu oknum Pejabat Workshop dan Warehouse dari kinerjanya dapat dilihat apa yang dilakukannya : - Kebocoran dana dalam pengelolaan spare parts - Kelemahan dalam pengelolaan Supply Chain Management - Kesalahan dalam pembelian Spareparts - Ketidaktahuan fungsi WS sebagai cikal bakal hasil produksi Individu oknum Pejabat HRGA dari kinerjanya dapat dilihat apa yang dilakukannya : - Ketidakmampuan membangun lingkungan kerja yang sehat ; pikiran, perkataan dan perbuatan - Mempergunakan kewenangannya hanya untuk menunjukkan kekuasaannya bukan misi perusahaan sehingga menimbulkan benturan kepentingan. - Bisanya selalu melakukan turnover karyawan (rasio turn over sangat tinggi) - Tingginya tingkat turn over, nilai-nilai perusahaan tidak sempat tumbuh dengan baik. - Ketidakmampuan memilih dan menyeleksi pekerja (wrong man in the wrong place). Kedua titik inilah yang menjadi penyebab utama (pada contoh studi diatas) banyak perusahaan tambang dengan owner perusahaan yang baik harus menerima akibatnya, berapapun injeksi dananya, terjungkal dalam track pengusaha tambang yang harusnya mendapat hasil yang cemerlang Jadi analisa kesehatan suatu perusahaan bukan hanya melihat angka kinerja keuangan buruk atau baik tetapi yang sama pentingnya analisa kualitatif, peran SDM didalamnya. Seberapa kuat atau seberapa lemah? Kalau terlalu lemah, ada pada banyak kasus perusahaan gagal, di injeksi berapapun nilainya gagal kembali karena ini mengenai habits pengelolaan dan budaya perusahaannya. Dan menyisakan kemelut dengan pihak lain (pihak ketiga) yang menjadi korban buruknya pengelolaan manajemen perusahaan. Solusinya cukup sederhana, Perusahaan harus dengan cepat meletakkan Audit yang Permanen untuk melakukan pengawasan penuh kepada bagian itu (dan termasuk tehnik yang paling friendly). Pada situasi itu perusahaan harus melengkapi orgasnisasi nya sama pentingnya dengan jumlah uang yang digelontorkan. Namun bagaimana bila seluruh organisasi sudah lengkap dan sesuai keahlian, profit perusahaan tidak tumbuh? Maka itu adalah ketidakmampuan pemilik usaha untuk mendelegasikan tugas kepada Leadernya untuk menegakkan misi perusahaan. Kepercayaan, Logika Bisnis dan Kecerdasan itu tidak berbentuk materi namun materi terbentuk dari susunan itu. Diluar dari hal itu tidak ada bedanya dengan gambling. Kepercayaan, Logika Bisnis dan Kecerdasan satu paket yang tidak dapat dibeli terpisah I.Rimawan Leadership-street Indonesia |
You are subscribed to email updates from Leadershipstreet Indonesia To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
ConversionConversion EmoticonEmoticon